Kesucian Gadis Ini Direnggut Dukun Cabul Berawal dari SMS Misterius

 Kesucian Gadis Ini Direnggut Dukun Cabul Berawal dari SMS Misterius

Ilustrasi. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Malapetaka yang menimpa Gy, gadis berusia 12 tahun berawal dari pesan singkat yang masuk ke handphone miliknya. Pesan-pesan bernada rayuan itu dikirim dari seseorang yang tidak dikenalnya. Awalnya Gy tidak merespon. Belakangan, pesan itu semakin agresif.

Ternyata, pemilik nomor misterius itu adalah tetangganya sendiri yaitu MT yang usianya sudah empat kali lipat dari umurnya.

Belakangan MT makin berani. Ia tidak lagi mengirimkan SMS. Ia nekat menelpon gadis bau kencur itu. Dia melancarkan aksinya dengan berpura-pura menjadi dukun.

"Awalnya kirim pesan, karena nomornya tidak kenal, korban tidak merespon. Maka, karena merasa ditolak, pelaku berpura-pura jadi dukun," kata Kanit VI Unit PPA Polresta barelang, Iptu Drefani Diah Yunita.

Lalu, pelaku nekat menghubungi korban. Dalam percakapan telepon, pelaku mengatakan kalau Gy sedang dalam masalah dan akan mendapat celaka.

MT menyebutkan, ia mendapat mimpi bahwa sang gadis akan mendapat masalah dalam hidupnya. Ia menyebut, Gy masuk dalam lobang yang dalam dan dan diartikan oleh MT itu tanda akan mendapat celaka.

Pria ini lalu menawarkan pengobatan untuk masalah itu.

Mungkin karena takut, Gy mempercayai perkataan MT. Maka dia bersedia untuk diobati oleh pelaku.

Namun, cara pengobatannya tidak masuk akal yaitu dengan darah perawan korban. Kemudian darah tersebut akan dijadikan jimat yang akan diselipkan dalam dompet.

"Cara mengobatinya dengan darah perawan yang diletakkan di tisu dan diselipkan dalam dompet," ucap Iptu Drefani.

Untuk mendapat darah perawan, korban pun harus ditiduri. Dengan rayuan-rayuan yang dilakukan MT, akhirnya korban.  

"Pelaku sudah berkali-kali meniduri korban, sejak korban masih SMP," ucap Iptu Drefani.

Gy menjadi korban tipu daya pelaku selama empat tahun, semenjak masih duduk di kelas 1 SMP hingga kelas 1 SMA.

Kejadian ini terkuak setelah korban tidak mau lagi melayani nafsu bejat pelaku. Saat itu, pelaku mengancam akan menyebar foto dan video saat mereka berhubungan intim. Namun, korban akhirnya melaporkan hal itu ke polisi.

"Pelaku sempat mengancam akan menyebar foto dan video," kata Drefani.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews