Rumah Ketua LAM Natuna Ditembak

"Lima Kali Tembakan! Saya Sudah Siapkan Parang Kalau Mereka Masuk"

"Lima Kali Tembakan! Saya Sudah Siapkan Parang Kalau Mereka Masuk"

Ketua LAM Natuna, Wan Zawali. Tokoh masyarakat Natuna berusia 75 tahun ini mendapat teror mengerikan oleh orang bersenjata.(Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Teror dengan senjata api terjadi di rumah Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Natuna, Wan Zawali (75), Selasa (28/3/2017) dini hari. Rumahnya dihujani tembakan dari senapan laras panjang.

"Kami semua sudah sudah tidur awalnya. Lampu semua sudah mati, ada satu yang masih hidup. Lalu suara tembakan terdengar. Yang saya dengar 5 kali," cerita Wan Zawali, usai memberikan paparan kepada DPRD Natuna, Kamis (30/3/2017)

Ia, istrinya dan satu orang anaknya yakni Hanafi dan seorang cucunya berada di rumah saat itu. Mereka tengah tertidur malam itu diatas pukul 00.10 WIB. "Awalnya anak saya Hanafi mengira itu orang mabuk yang gedor-gedor pintu. Tapi saya tahu itu bunyi tembakan beruntun," kata Wan.

Ia kemudian meminta semua lampu dimatikan oleh anaknya. Wan Zawali mengatakan masing-masing keluarganya sudah memegang kayu dan parang jika seandainya orang tersebut masuk.

"Saya sudah pegang kayu. Keluarga saya lainnya pegang parang. Kami siap-siap. Suasana mencekam malam itu," kata Wan.

Namun tak lama orang tersebut pergi menggeber sepeda motor. Ia belum memastikan berapa orang. Namun saat itu lah keluarga ini berani keluar. Mereka memberi tahu tetangga.

"Tetangga saya beri tahu. Memang mereka juga mendengar suara tembakan. Awalnya kami ragu melapor karena tak ada data otentik. Tapi saat siang akhirnya saya baru tahu ada kelongsong peluru pekarangan rumah," sebutnya.

Sontak hal ini baru lah dilaporkan ke aparat setempat. Dari kejadian itu baru terlihat ada lobang bekas tembakan di atap mobil, ban dan dekat teras. Polisi pun datang melakukan olah TKP.

Wan Zawali mengaku tidak tahu apa-apa soal hal ini. Ia hanya kaget dan tidak pernah berpikiran jika ada orang yang meneror rumahnya dengan tembakan.

"Tak tau lah saya. Salah saya ni apa. Setau saya sejauh ini tak ada musuh atau ribut sama orang. Lagian saya tak pernah mengira ada yang berani menebak rumah saya. Soalnya saya ni tokoh masyarakat," keluhnya.

Apakah ada kaitan dengan keluarga lainnya, Wan pun mengakui tidak tahu apa-apa. "Entah ada yang tak senang dengan saya atau bagaimana. Soalnya saya sering suruh orang-orang yang lagi kumpul-kumpul di kampung pergi solat saat azan," ujarnya.

Hingga kini belum diketahui siapa pelaku penembakan ini. Bukti 10 kelongsong peluru jenis 5,56 mm milik senapan laras panjang dijumpai di pekarangan rumah.

"Saya kira mereka menembak dari pinggir jalan. Rupanya dari temuan kelongsong itu, mereke sudah masuk ke pekarangan. Tak tau lah kalau kami ada di luar saat itu. Mungkin kami sekeluarga ikut dihabisi," kata Wan.***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews