Nelayan Bintan Kian Resah Limbah Minyak

Nelayan Bintan Kian Resah Limbah Minyak

Seorang nelayan menggelar hasil tangkapan (Foto: Adi/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Limbah minyak berwarna hitam kembali mencemari laut Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Limbah itu berserakan di perairan Desa Berakit, Kecamatan Telok Sebong, pada Minggu (26/3). 

Diduga limbah minyak tersebut berasal dari kapal-kapal asing yang melintasi laut perbatasan Internasional atau dari aktivitas tank cleaning kapal-kapal tanker.

Keberadaan limbah itu membuat nelayan Desa Berakit resah. Tidak saja mencemari laut, tapi limbah itu juga merusak jaring penangkap ikan.

Seorang nelayan di Bintan memperlihatkan limbah minyak yang menempel di tangannya.

 

"Dengan adanya minyak itu kami nelayan di sini resah, jaring nelayan rusak dibuatnya," kata Ketua RW 03 Desa Berakit, Firdaus, saat menemui batamnews.co.id.

Firdaus mengatakan, di Desa Berakit khususnya RW 03, jumlah nelayan ada  sebanyak 30 orang. Di musim utara seperti ini kerap sekali limbah itu datang tiba-tiba.

"Kita tak tahu kapal mana yang ulah ini sebab banyak kapal- kapal besar seperti tangker yang melewati laut Selat Malaka, mereka buang limbah minyak dibawa ombak hingga sampai ke sini," ujar Firdaus.

Firdaus berharap ada tindakan dari aparat hukum atau pemerintah terkait hal tersebut.

"Susah menghilangkan minyak ini kalau sudah terkena jaring, terpaksa beli baru lah lagi, sementara pemerintah tak terus menerus memberi bantuan kepada nelayan," kata Firdaus.

Untuk nelayan Desa Berakit Lanjut Firdaus, biasanya membeli jaring langsung kepada penampung ikan (toke). 

"Ikan kita toke yang mengambil, nanti hasil ikan itulah dipotongnya langsung untuk membayar jaring yang diambil," ujar dia.

Ia menambahkan, untuk tahun ini pihaknya mengharapkan pemerintah memberi bantuan jaring ketam, sebab jaring tersebut harganya tinggi, mereka tak mampu membeli sendiri.

"Harga jaring ketam itu dibandrol seharga Rp7 juta hingga sampai Rp8 juta, mana sanggup kita membeli jaring dengan seharga itu," ujarnya.***

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews